Ada banyak sekali hal kecil yang sering terjadi dalam tubuh kita tanpa tahu penyebabnya, mengapa hal tersebut bisa terjadi, salah satunya adalah kentut. Siapa sih yang tidak pernah mendengar bunyi kentut atau bahkan mengalaminya sendiri dan ga mau ngaku? Hihihi.. Maaf ya untuk artikel kali ini agak sedikit jorok. Mohon tidak melihat sisi joroknya ya, tapi lihat sisi pengetahuannya..
Misalnya ketika seseorang
di sekitar kita sengaja atau bahkan tidak sengaja kentut sembarangan dengan bunyi yang begitu keras dan mengganggu pendengaran, namun tidak menghasilkan efek bau yang tidak sedap. Dan sebaliknya
ketika yang bersangkutan kentut dengan cara sembunyi-sembunyi malah
menghasilkan efek bau yang tidak sedap, busuk dan sangat menyengat di hidung.
ahihihi.. Apakah kita penasaran? atau jengkel? dua-duanya ya.. haha
Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Aneh tapi nyata. Untuk itu dalam mengungkap masalah ini, kita harus ketahui lebih dulu dari mana asal kentut tersebut.
Mulut merupakan salah satu alat pencernaan manusia untuk
memasukkan makanan maupun minuman yang
kemudian mengalir ke dalam sistem pencernaan lainnya di dalam tubuh.
Namun pada kenyataanya tidak hanya makanan dan minuman saja yang memasuki sistem perncernaan kita, udara pun ikut masuk ke dalamnya. Jadi, ketika udara masuk ke dalam tubuh kita kemudian belum sempat melewati organ
lambung, udara tersebut bisa dikeluarkan lagi lewat mulut dalam bentuk
sendawa. Lain halnya jika udara tersebut berhasil masuk sampai ke usus, (maaf)
lubang anus lah jalan keluar udara tersebut dalam bentuk kentut.
Selanjutnya, usus besar inilah yang merupakan bagian usus paling akhir yang bagian ujungnya itu lubang anus. Dalam hal ini, usus besar bekerja melakukan gerakan
peristaltik untuk menghasilkan tekanan sehingga menyebabkan udara yang
ada di dalam usus ini bisa terdorong keluar tubuh lewat anus.
Di sisi lain, usus besar adalah organ tempat penampungan
tinja yang nantinya juga dikeluarkan dengan cara buang air besar.Saat udara di dalam usus besar akan dikeluarkan lewat anus dalam
keadaan usus besar masih dipenuhi oleh tinja, maka aliran udara yang
akan dikeluarkan ini akan terhalangi oleh
tumpukan tinja tsb. Inilah yang menyebabkan udara keluar secara pelan-pelan
lewat anus.
Di saat yang bersamaan pula, udara dalam usus besar ini
terkontaminasi oleh tumpukan tinja, sehingga udara yang dikeluarkan atau
kentut ini menjadi berbau tak sedap.
Berbeda halnya jika usus besar ini tidak dipenuhi oleh tinja atau dalam keadaan
kosong, pasti proses mengeluarkan udara di dalam usus tersebut akan
berlangsung lancar tanpa ada hambatan. Efeknya, udara yang keluar lewat lubang anus ini berkecepatan tinggi
karena tak ada halangan apa pun. Nah, kecepatan tinggi inilah yang
menyebabkan lubang anus bergetar cepat dan menciptakan bunyi
yang keras atau nyaring.
Karena bebas dari tinja, maka udara yang ada di dalam usus besar ini
tidak terkontaminasi bau tak sedap. Pada kondisi
seperti inilah bau kentut yang dikeluarkan tidak mengandung bau apa pun.
Hidung kita pun tak mencium bau tak sedap.
Nah sudah terungkap jelas sekarang semuanya kan? Bau tidaknya kentut itu
bergantung pada kandungan tinja dalam usus besar. Jika memang seseorang
sudah buang air besar dengan lancar pada hari itu, kentut yang
dikeluarkan biasanya bunyinya keras dan tidak berbau.
Sebaliknya, jika pada hari itu belum buang air
besar tentu kentut yang
dikeluarkan akan tidak bersuara dan menghasilkan efek berbau tak sedap dan membuat kepala jadi puyeng.
Sekian penjelasannya, semoga bermanfaat ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar